BANYAK PERCAYA ruangan itu adalah tempat di mana keputusasaan berlabuh. Ruangan ini berseliweran darah, tangis, dan histeris. Namun berbeda dari Darius, ruangan berbilik-bilik ini memberinya penghi…
Jika bersamamu adalah luka Maka biarlah aku menjadi kata Jika hanya kecewa dan penyesalan yang kubawa Selepas kita bertemu, hanya air mata yang kau kabarkan padanya Tiada lagi kata, u…
"Apakah waktu?" tanyamu Karena renungan hanya diperuntukkan kepada sebahagian saja pada waktu itu. Sedang banyak lalai, banyak lupa Terus saja menikmati isi dunia Padahal kalau sada…
Sengaja membiarkan suara itu berpendar dengan sendirinya. Kalau saja sinyalnya redup, matilah sudah. Harapan yang dulunya terang seketika berubah menjadi asing. Tanpa amanat! Laksana api-mera…
AWALNYA MEMANG penyair menulis puisi bukan untuk dibacakan di depan umum. Melainkan untuk dibaca dalam hati agar maknanya dapat diserap dan direnung oleh pembaca. Tradisi pelisanan puisi di depan …
perang telah sejak lama selesai, telah kupulun pula segala perisai, yang pernah terabaikan pedang, pedang pada kilat matanya, mata yang cuai pada tajam, tajam yang lupa pada batu asahan, batu …
Rubrik Budaya Koran Fajar Makassar edisi 28 Februari 2016 menyiarkan Puisi M Galang Pratama dengan judul Suara Senyap ; Salah ; dan Seperti Puisi . Cerpen Dhihram Tenrisau berjudul Tidak Sakit , …
Rubrik Seni Koran Kompas edisi 28 Februari 2016 menyiarkan Puisi MAY MOON NASUTION dengan judul Pendongeng ; Pedang dan Perisai Pedang . Dan Puisi HASAN ASPAHANI berjudul Bayangan Pohon ; Anak dan …