Rubrik Budaya Harian FAJAR edisi 2 Juli 2017 menyiarkan Puisi Ahmad AC berjudul Elegi Sang Kiai dan Puisi Goenawan Monoharto berjudul Pergi dan Adam dan Hawa . Cerpen Adi Arwan Alimin berjudul M…
RUBRIK Budaya Harian FAJAR Makassar, edisi 27 November 2016 menyiarkan Puisi Lula Arimbi berjudul Semedi Akhir Pekan, Kenangan Senandung Kecapi, Pulang ke Rumah Ibu, dan Matahari yang Terbit di Mang…
Rubrik Budaya Koran Fajar Makassar edisi 2 Oktober 2016 menyiarkan Puisi AD. Rusmianto dengan judul Perjalanan Waktu; Dalam Kereta; Dalam Kereta 2; Perjalanan Pagi; Perjalanan Sunyi; Perjalanan Rin…
Bunga layu di malam pertama Kau sayu di atas pangkuan purnama “Kita akan pulang,” katamu. Aku pulang ke mana? Tak ada tujuan yang menanti kepulanganku Olehnya itu, kota kau geser kepangkuanmu …
Langit dan matahari pengganti kota dan jalan Sekejap mata, angin membangunkan letih rambut. Harapan terjal dilalui tanpa sedikit pun bermimpi, memetik awan, dan membawanya ke tanah agar kautak …
Rubrik Budaya Koran Fajar Makassar Edisi 18 September 2016 menyiarkan Puisi Wahyu Gandi G dengan judul Awan Luka dan Tubuh Kota , Puisi Onnya berjudul Jejak Kemarin . Cerpen Ilyas Ibrahim Husain …
Rubrik Budaya Koran Fajar Makassar Edisi 7 Agustus 2016 menyiarkan Puisi Hasymi Arif dengan judul Serumah Semut, Dibalik Jendela , dan Di Meja Makan . Cerpen Irhyl R Makkatutu berjudul Perempuan T…
Rubrik Budaya Koran FAJAR Makassar edisi 24 Juli 2016 menyiarkan Puisi Wahyu Gandi G berjudul Taman Bermain Dewasa . Cerpen Adi Arwan Alimin berjudul Hikayat Bulan Syawal dan Apresiasi M. Dirgan…
SAYA AMAT tidak percaya, demi apapun—bahkan demi cinta yang pernah meyakinkan diri saya, katanya rindu selalu mampu menciptakan hujan buatan tanpa tanda-tanda yang meyakinkan. Anggapan seperti l…
Rubrik Budaya Koran Fajar Makassar edisi 10 April 2016 menyiarkan Puisi Batara Isra dengan judul Soal Ujian ; Mengunjungi Kenangan ; dan Sekolah? . Cerpen Baharuddin Iskandar berjudul Cerita yang B…
Satu Orang-orang ada untuk keadaan orang lain yang pura-pura, mereka menutup mata dan hanya bermain mata dengan kata-kata buta, tak ada rupa dan lupa bahwa perhatian hanya untuk manusia-manusia ya…