Awan Luka


Langit dan matahari pengganti kota dan jalan
Sekejap mata, angin membangunkan letih rambut.
Harapan terjal dilalui tanpa sedikit pun bermimpi,
memetik awan, dan membawanya ke tanah
agar kautak pernah bodoh bertanya,
hujan dari mana,
agar hujan tak selamanya berasal dari atas
meyakinkan hatimu yang gersang
bahwa di atas sana, 
ada kehilangan yang terus terulang.

Gunung dan langit, bertemu karena ia tak pernah ingkar
Kepada awan yang sebentar lagi menjadi menantu
Bagi tanah dan pohon-pohon, serta matamu yang kering
saat kita berjalan, mendaki tidur dan puncak mimpi.
Langit dan matahari menyuruh kami bersatu, tapi sekali lagi
Angin puncak membangunkan keragu-raguan yang terkulai,
Di antara bayang-bayang bertemu dan bersemu.

(2016)

M Galang Pratama
Puisi Wahyu Gandi-Harian Fajar


Karya : Wahyu Gandi G


Rujukan :
  1. Disalin dari file Wahyu Gandi 
  2. Pernah tersiar di Koran Fajar, 18 September 2016