Kau seperti merpati yang karena kehilangan
kompas alami, menolak terbangkan surat
pada seorang kekasih atau mengantarkan
kabar bahwa perang telah selesai.
Sebab seseorang mungkin akan jatuh cinta
pada orang lain, atau laga senjata akan
kembali membuat banyak orang mati.
Kau seperti mendung yang tidak pernah
membawa harapan palsu, hujan akan turun
di tempatmu menggantung, entah pada tanah
kering karena paceklik tak berujung, atau
pada lahan basah yang mulai bosan pada air
yang jatuh.
Entah pula karena orang-orang gemar sekali
menyembunyikan anggota tubuhnya dari
Tuhan, atau karena orang-orang sibuk
merapal-larung doa-doa.
Kau adalah apa yang kau ingat, kau adalah
semesta, kau adalah sejarah yang terbongkar
habis tanpa konspirasi atau sesuatu yang
ditutup-tutupi: tanpa harapan-harapan yang
tak sampai, tanpa seseorang perlu tersakiti di
kemudian hari.
Kau jujur, seperti saat kau baru keluar
dari rahim dan berkata bahwa perempuan
memang akan menyimpan banyak rasa
bersalah, tapi itu lebih baik dari pada orang-orang
menyalahkan dirinya sebagai pembuat masalah.
(Desember 2015)
Karya: Andi Batara Al-Isra
Rujukan:
kompas alami, menolak terbangkan surat
pada seorang kekasih atau mengantarkan
kabar bahwa perang telah selesai.
Sebab seseorang mungkin akan jatuh cinta
pada orang lain, atau laga senjata akan
kembali membuat banyak orang mati.
Kau seperti mendung yang tidak pernah
membawa harapan palsu, hujan akan turun
di tempatmu menggantung, entah pada tanah
kering karena paceklik tak berujung, atau
pada lahan basah yang mulai bosan pada air
yang jatuh.
Entah pula karena orang-orang gemar sekali
menyembunyikan anggota tubuhnya dari
Tuhan, atau karena orang-orang sibuk
merapal-larung doa-doa.
Kau adalah apa yang kau ingat, kau adalah
semesta, kau adalah sejarah yang terbongkar
habis tanpa konspirasi atau sesuatu yang
ditutup-tutupi: tanpa harapan-harapan yang
tak sampai, tanpa seseorang perlu tersakiti di
kemudian hari.
Kau jujur, seperti saat kau baru keluar
dari rahim dan berkata bahwa perempuan
memang akan menyimpan banyak rasa
bersalah, tapi itu lebih baik dari pada orang-orang
menyalahkan dirinya sebagai pembuat masalah.
(Desember 2015)
Karya: Andi Batara Al-Isra
Rujukan:
- Disalin ulang dari karya Andi Batara Al-Isra
- Pernah tersiar di koran "Fajar" Makassar, Minggu 10 Januari 2016