-bagi pembaca yang beriman
Dari bohlam lampu yang jatuh dari langit kamar, dan
pecah kaca di pelataran tikar, aku membaca geliat cuaca
dan seruan naluri ihwal suatu kabar
konon katanya dalam Kitab Lupa dan Gelak Tawa
Kundera memandang bayang sekelompok orang menari
melayanglayang melampaui ubun kafekafe Praha yang penuh
oleh penyair menyeduh kopi demi lapar menggelombang dalam tubuh
asap merambah naik dari tempat pembakaran mayat orangorang cerdik
lembar obituari menebar ihwal kabar baik: seorang penyair berpulang. satu demi satu makhluk yang tak henti memuja Tuhan lewat puisi itu moksa dari tubuh kekal dalam ruh.
tak ada yang lebih arif dari koran berbahasa Indonesia memuat obituari
dikabarkannya namanama pengrajin puisi yang sedang menunaikan ibadah mati di tanah gembur ketika kubur memintanya membaringkan diri selamalamanya
namanama itu begitu agung
dikenang sepanjang gaung.
Dari kamarkamar kumuh aku melihat penyair tumbuh
memelihara lapar dan gelisah perantauan
alangkah bijak segala geraktindak sajaksajak
meredam nafsu ketamakan bukubuku how to
menuntun pembaca budiman ke jalan sengsara
sebab hidup tak semudah menulis puisi
dan menulis puisi kadang lebih rumit tinimbang memaknai hidup
Krapyak, 2015
Dari bohlam lampu yang jatuh dari langit kamar, dan
pecah kaca di pelataran tikar, aku membaca geliat cuaca
dan seruan naluri ihwal suatu kabar
konon katanya dalam Kitab Lupa dan Gelak Tawa
Kundera memandang bayang sekelompok orang menari
melayanglayang melampaui ubun kafekafe Praha yang penuh
oleh penyair menyeduh kopi demi lapar menggelombang dalam tubuh
asap merambah naik dari tempat pembakaran mayat orangorang cerdik
lembar obituari menebar ihwal kabar baik: seorang penyair berpulang. satu demi satu makhluk yang tak henti memuja Tuhan lewat puisi itu moksa dari tubuh kekal dalam ruh.
tak ada yang lebih arif dari koran berbahasa Indonesia memuat obituari
dikabarkannya namanama pengrajin puisi yang sedang menunaikan ibadah mati di tanah gembur ketika kubur memintanya membaringkan diri selamalamanya
namanama itu begitu agung
dikenang sepanjang gaung.
Dari kamarkamar kumuh aku melihat penyair tumbuh
memelihara lapar dan gelisah perantauan
alangkah bijak segala geraktindak sajaksajak
meredam nafsu ketamakan bukubuku how to
menuntun pembaca budiman ke jalan sengsara
sebab hidup tak semudah menulis puisi
dan menulis puisi kadang lebih rumit tinimbang memaknai hidup
Krapyak, 2015
Karya : Achmad Sabil (Sabila Anjangsana)
Rujukan:
- Disalin dari file Achmad Sabil
- Pernah tersiar di koran "Fajar" Makassar, Minggu 17 Januari 2015